Senin, Juli 12, 2010

cermin

hi, there! terinspirasi dari seorang teman gue -yang menurut gue bisa menjadi seorang penulis hebat- maka gue menuliskan sebuah prosa. gue tau mungkin cuma gue yang mengerti makna sebenarnya prosa ini. tapi nggak apa - apa. silakan saja membaca jika tertarik.

>>>

aku memandangi cermin yang kini berada di hadapanku. aku melihat sesosok bayangan di dalamnya. entah apa atau siapa itu. yang pasti aku benar - benar mencintainya. ya, aku tidak ingin berada jauh darinya. aku ingin selalu memandangnya. dan ada perasaan hangat sesaat dan sesudah aku melakukan semua itu. ini... perasaan cinta, kan?

***

aku mendengar obrolan beberapa orang temanku dari sudut ruangan kelas. ya, di situlah posisi duduk favoritku. tidak ada di antara temanku yang pernah mengajakku bercerita. bahkan memanggil namaku saja sepertinya mereka enggan. tidak mengapa bagiku. aku sudah cukup puas walau hanya dengan kebiasaanku mencuri dengar obrolan mereka dari tempat dudukku ini. tentu saja obrolan yang aku dengar adalah obrolan para teman cewekku yang selalu bergerombol, menggosip itu istilah yang mereka gunakan. aku senang mendengar mereka mulai bercerita tentang rasa sayang, rasa cinta. tentu saja karena aku adalah seorang perempuan juga. tapi aku tidak mengerti mengapa mereka bisa mencintai seseorang yang disebut lawan jenis.


oke. aku tahu ini adalah hal yang lumrah. tapi aku tidak tahu mengapa ini tidak terjadi padaku. mungkin karena tidak ada yang mengajariku. aku tinggal bersama nenekku saja dan dua orang pelayan perempuan. supirku pun perempuan. aku tidak pernah berurusan dengan laki - laki. bahkan aku pun bersekolah di sekolah khusus perempuan. dan tidak ada satu lelaki pun yang pernah mendekatiku. maka, teknisnya aku tidak pernah benar - benar apa dan siapa itu laki - laki. sungguh!


tapi aku tetap mengerti akan perasaan cinta. percaya atau tidak aku juga merasakannya. saat ini pun juga. maka aku mengambil sesuatu dari dalam tasku dan mengeluarkannya. cermin. aku memandang sosok entah apa atau siapa di dalamnya. dan aku merasa hangat menyelimuti hatiku seketika. aku merasakan cinta. sungguh, ini cinta! apakah aku salah mengenali perasaanku sendiri? tentu tidak. ini memang cinta.


aku jatuh cinta pada sesosok entah apa atau siapa yang selalu kulihat di dalam cermin yang selalu kubawa kemana - mana. dia selalu tersenyum padaku saat aku tersenyum. dia ikut menangis jika aku menangis. dia juga bercerita saat aku bercerita. itu! itu yang membuat aku sungguh mencintainya. aku merasa jiwa kami sama satu sama lain. maka, ada yang salah dengan hal itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mengatakan...