Jumat, Mei 18, 2012

prosa: Selamat Ulang Tahun, Jihan.

Jihan,

dengan keramahan dan paras sempurna yang kamu punya semua orang pasti, sangat menyukaimu. dengan segala prestasi yang kamu punya, siapa yang tidak ingin menjadi bagian dalam hidupmu. tapi mereka tidak tau apa - apa tentang kamu melebihi apa yang aku ketahui. terutama dirimu yang saat ini. kamu yang selalu cantik saat sedang membaca buku.

mungkin semua orang tau kamu sangat mencintai segala hal tentang film dan photography. bagaimana kamu mengharumkan nama sekolah kita dengan karya film pendekmu dan pameran photomu tentang anak - anak jalanan. tapi mereka tidak tau bahwa kamu jauh lebih mencintai buku di atas apapun.

aku ingat ketika aku dan kamu jalan - jalan ke toko buku dengan mama - mama kita sewaktu kita kelas 3 Sekolah Dasar.

"kamu nggak beli buku?" tanyamu waktu itu.


aku hanya melirik kamu yang sudah memeluk tiga buah buku dalam dekapanmu. "apa enaknya sih baca buku?" tanyaku kemudian.

kamu tersenyum, seakan telah menanti aku akan menanyakan hal itu. lalu kamupun menjelaskan dengan antusias. "baca buku itu asik. terutama buku - buku dongeng. kamu seperti bisa menemukan dunia lain yang baru dan benar - benar seru, walaupun itu hanya ada dalam pikiran kamu. semacam... surga imajinasi!" begitulah kira - kira penjelasanmu saat itu.

sejak saat itu Jihan, sejak saat itu kamu yang sedang membaca buku terlihat sangat cantik bagiku. bagaimana jawaban cerdasmu yang membuat hatiku ikut bergetar - getar merasakan semangat yang kamu alirkan. padahal kita masih siswa kelas 3 SD.

"suatu saat, aku akan punya sebuah perpustakaan mewah milikku sendiri..." kamu melanjutkan bercerita tentang mimpimu.

lalu aku ingat beberapa waktu yang lalu, seusai pameraan fotomu yang sukses diselenggarakan pada acara ulang tahun sekolah kita, saat aku tengah memandangimu foto yang menjadi karya terbesarmu, kamu datang menghampiriku.




"kamu suka foto ini?" tanyamu.

aku tersenyum. "ya, seakan menggambarkan apa yang sebenarnya sangat kamu cintai di dunia ini."

kamu pun ikut tersenyum. "aku sedang merampungkan perpustakaan itu. kalau sudah jadi, kamu pasti orang pertama yang aku undang ke sana."

"semoga..."

hari ini, kamu yang berdiri tidak jauh di hadapanku, mungkin mungkan Jihan yang aku kenal dulu. karena aku sangat mengerti ada luka yang sedang kamu pelihara di hatimu, walaupun aku tidak tahu itu apa. yang jelas itu sangat tergambar di matamu. tapi kecintaanmu pada buku masih sama. dan aku percaya bahwa mimpi itu masih ada, dan kamu sedang merampungkan untuk mewujudkannya.

"hai..." sapaku.

"Dastan?" kamu tampak terkejut, tentu saja. karena memang aku tidak mengabarimu bahwa aku akan datang dari Australia setelah kepindahanku 6 bulan yang lalu.

"aku sedang berlibur. aku tadi mampir ke rumah kamu, kata tante kamu lagi nggak ada di rumah. aku tau, kamu pasti ke sini."

"sejak kamu pindah, nggak ada yang suka nemenin aku ke toko buku." lalu kamu melirik tas tangan yang aku tenteng dengan ekspresi heran. "kamu... beli buku? tumben!" sindirmu.

aku tau, aku tau mengapa ekspresimu begitu. karena seperti aku mengenalmu, kamu pun sangat mengaliku yang tidak terlalu suka membaca buku.

"aku... mau bantuin kamu ngewujudin impian kamu. ini hadiah dariku, Selamat Ulang Tahun..."

kamu menatapku dengan sorot mata yang mampu menggetarkan hatiku. dan ada sebutir air mata bak mutiara yang mendadak mengalir pipimu.

"selamat ulang tahun, Jihan..."

aku, menyayangimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mengatakan...