Selasa, Mei 01, 2012

Sayonara (Cinta Begini)

malam itu, percakapan di antara kami cukup sengit.

"kamu, nggak bisa ngambil ketegasan? takut berkomitmen?" tanyaku.

"hmm... bagaimana ya. mungkin menurutmu aku orang paling egois di dunia. tapi, inilah yang kurasakan. seperti yang telah aku bilang tadi, aku memang tidak bisa jika harus memilih di antara kamu dan dia," jawabnya.

aku menghela napas. walau aku tau dia tidak akan mendengarnya karena kami bercakap - cakap hanya lewat media internet saja. kau taulah, salah satu fasilitas chat yang terkenal di dunia.

"apa Ruka juga pernah bertanya hal seperti ini padamu, Ryu?" aku masih memberondongkan pertanyaan pada Ryu.

"kamu tau sendiri kan, Chizuru, Ruka dan kamu tidak sama. aku tau dalam benaknya ada pertanyaan pertanyaan begini. tapi dia hanya... nggak berani untuk mengutarakannya langsung padaku."

nada bicara Ryu terdengar semakin lemah. mungkin dia sudah menduga - duga akan seperti apa akhir percakapan kami malam ini. mungkin juga, Ryu sudah tau bagaimana aku akan mengambil keputusan. sebenarnya aku juga bisa saja langsung mengutaran keputusanku. tapi tidak begitu saja kulakukan. karena aku tau, bisa saja malam ini merupakan saat - saat terakhir aku dapat dan mau bercakap - cakap dengan Ryu.

"Chizu, kamu diam."

aku tau itu bukanlah sebuah pertanyaan, melainkan pernyataan. aku tersenyum.

"aku hanya sedang berpikir... kamu, memang orang paling egois di dunia. aku tau. tapi untuk urusan seperti ini, kamu harus tau kalau aku sangat sangat membencimu!"

gantian, kini giliran Ryu yang diam. aku tau dia sedang menanti lanjutan kalimatku. Ryu-hanya-menunggu.

"baiklah... karena kamu hanya menunggu, maka aku akan segera menyampaikan keputusanku, Ryu. aku... tidak bisa menjalani ini semua lebih lama lagi. aku... mengalah saja. berbahagialah dengan Ruka. oh, apa yang aku pikirkan? tentu saja kamu bahagia..."

aku tau, saat mengatakannya air mataku meleleh dengan sangat deras. aku tidak pernah sesakit ini sebelumnya. bagaimana bisa ada kisah cinta begini? yah, kalau saja kisah ini memang layak dinamakan kisah cinta.

"selamat tinggal, Ryu..."

tidak sepatah katapun keluar dari mulut Ryu. saat aku berharap mendengar suaranya untuk terakhir kali, Ryu justru diam. hingga aku mengakhiri percakapan kami malam itu, Ryu tetap diam.



Aku bisa terima
Meski harus terluka
Karena ku terlalu, mengenal hatimu
Aku telah merasa
Dari awal pertama
Kau takkan bisa lama, berpaling darinya
Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar
Tuk sementara
Reff:
Akhirnya kita harus memilih
Satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani cinta begini
Karna cinta tak akan ingkari, Takkan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biarku yang mengalah, Aku terima
Saatnya kembali , nurani bicara
Ku tak bisa terima
Bila terus tak setia
Mengkhianati dia, menduakan cinta
Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar
Tuk sementara
Back to Reff
Sebentar ku telah kecewa
Biarlah aku pergi
Nikmati luka ini
Perih ini.. Sendiri..

Tangga - Cinta Begini


p.s.
hi there! cerita ini fiksi kok :D dedicated for my bestfried, 이마
:)

3 komentar:

  1. Sedikit berbeda pada kenyataannya namun terlihat nyata

    Setidaknya bakalan muncul cerita yang serupa pada media yang berbeda

    Coba baca racauan dari sudut hati

    BalasHapus
  2. ih cerita nya baguuss ada lanjutan nya ga kak? :D

    BalasHapus
  3. @musafir: oya? ini kisah anda?

    @lutfi: for real, ini adalah curhatan temenku. itu dia orangnya yang komen di atas. hihihi

    BalasHapus

mengatakan...