Rabu, Februari 01, 2012

surat tanpa pembaca

hi there, untuk malam ini saja, biarlah gue seperti ini....

ini... sepucuk surat tanpa pembaca. dari sebuah novel yang pernah gue baca, dengan sedikit perubahan.

hai,
hai, kau yang sedang mendiami ruang hatiku saat ini. apa kabarmu hari ini? melihatmu bertumbuh semakin hari kian baik sangat melegakan perasaanku. sangat berbangga melihatmu dari hari ke hari. mungkin itulah mengapa hatiku memilihmu, bukan yang lain.

hai, kau yang sedang mendiami ruang hatiku, yang menemani siangku tanpa kau tau dan tanpa kau mau. bisa apa aku tanpa melihatmu hari ini? yeah, aku bisa begini dan begitu tapi hampa, tanpa rasa. karena rasa itu hanya timbul saat melihatmu. mungkin itulah kenapa hatiku ini memilihmu, bukan yang lain.

hai, kau yang sedang mendiami ruang hatiku, yang menemani siangku tanpa kau tau dan tanpa kau mau, yang mengisi malam insomniaku walau hanya aku yang berpikir begitu. kenapa aku bisa tidak bisa melewati hari ini dengan baik, adalah karena aku tidak melihatmu, karena aku melihat tapi tidak dapat merasakanmu, karena aku merasakanmu tapi tanpa senyummu untukku, karena kau tersenyum tanpa menatapku, karena kau menatap tanpa sepatah kata untukku. lantas bagaimana hariku ini akan baik tanpamu? hanya kau yang mampu begitu. mungkin itulah kenapa hatiku ini memilihmu, bukan yang lain.

hai, kau yang sedang mendiami ruang hatiku, yang menemani siangku tanpa kau tau dan tanpa kau mau, yang mengisi malam insomniaku walau hanya aku yang berpikir begitu, yang menjadi tuan pemilik semua muara rinduku. walau aku tau senyummu tak hanya untukku, menyadari kau tetap menatapku adalah mimpi terindah yang pernah terwujud dalam hidupku. walau senyum itu begitu ringan dan mudah terbawa angin, walau yang kumampu hanya menatap punggungmu, wahai tuan rindu. bagaimana mimpi ini akan terasa indah jika bukan kau yang menghiasnya? bagaimana aku mampu tersenyum dalam tidurku, bagun tidurku, dan sisa hariku hanya karena memikirkan mimpi itu jika itu bukan tentangmu? mungkin itulah kenapa hatiku memilihmu, bukan yang lain.

jadi, kau baik - baik saja bukan? karena jika kau tidak bahagia bagaimana aku mampu tersenyum menghabiskan hari ini? jangan hanya diam karena aku akan berpikir bahwa semua ini salahku. tersenyum sajalah karena yang kuinginkan tak lebih dari melihat senyummu setiap harinya. walau aku selamanya tak lebih dari hanya tepian kecil yang mengharap biduk rindu akan berlabuh padaku...

semoga harimu selalu menyenangkan. aku menyayangimu...

sincerely,

writer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mengatakan...