Jumat, Agustus 17, 2012

. . . .

Hi there! Udah malam nih... Waktunya galau. Hahaha ngaco! Teori dari mana?

Anyway, sebenarnya gue tidak terlalu setuju dan suka dengan orang yang manjadikan dunia maya sebagai tempat curhat. Dan sejujurnya... Curhat di dunia maya is really not my style. Tapi, berhubung gue melakukannya di blog sendiri yang sebenarnya juga meruakan situs pribadi gue jadi ga papa juga kali ya kalo gue sekali kali curhat di sini? *what? Sekali kali? Jadi yg kemaren kemaren itu apa qaqanyaaaaah?* :p

Waktu gue kecil gue sangatsenang diperhatikan. Hingga remaja gue selalu ingin menjadi pusat perhatian. Gue memegang prinsip apapun yang gue lakukan harus dapat menjadi perhatian bagi orang lain juga, terutama orang orang terdekat gue. Tidak hanya diperhatikan... Gue juga selalu ingin dimengerti.

Di saat gue mulai beranjak dewasa, gue mulai tau dan mau belajar bahwa semua yg terjadi dalam hidup kita ini seharusnya tidak satu arah saja. Melainkan harus ada timbal baliknya. Feedback, mungkin istilah kerennya. Jika ingib diperhatikan maka sebelumnya kita harus terlebih dahulu memperhatikan. Jika ingin dimengerti kita harus lebih dulu untuk mengerti.

Tapi di saat egois, terkadang gue sendiri ragu apakah gue sudah bersikap dewasa atau yang keluar justru sikap kekanakan gue? Sementara gue sangat membenci diposisikan ke dalam rasa bersalah. Kenapa gue harus mengerti sementara gue tidak pernah dimengerti? Kenapa gue harus perhatian sementara gue sendiri tudak pernah merasa diperhatikan? Pernakah kalian, anyone, gue tidak akan menyebut oknumnya, bertanya bagaimana selama ini gue menjalani kehidupan di tengah kesendirian gue di lingkungan yang baru bahkan setelah kita berpisah? Pernah memikirkan bagaimana gue merasa harys di terima di lingkungan gue yang baru?

Lalu ketika gue bertemu orang orang baru bukan berarti gue membuang yang lama. Kenapa gue selalu disudutkan? Mungkin gue begitu karena gue terbiasa sendiri. Terbiasa membaurkan diri di lingkungan baru. Terbiasa membiarkan diri gue tidak terikat dalam keramaian. Lalu kenapa gue menjadi salah karena itu?

Seharusnya di saat gue merasa seperti itu ada yang merangkul. Ajakan itu sejujurnya juga sangat gue butuhkan. Gue tidak mau hanya mencari, tapi juga dicari. Bukan hanya mendekati tapi juga didekati.

Sincerelly,
Masih dengan penuh cinta...

_E_

3 komentar:

  1. Balasan
    1. napo toh ndok??

      ya dibicarakan saja baik-baik apa yang mengganjal di hati masing-masing :)

      Hapus

mengatakan...