Jihan
hentikan, kamu tidak seharusnya melihat itu semua! Semakin kamu melihatnya kamu
akan semakin terluka, Jihan. Berhenti sekarang, atau aku akan menarikmu pulang
dengan paksa!
“Dastan,
lihat Jaden, dia kelihatannya sedang terluka. Aku harus ke sana, aku harus
menanyakan perasaannya. Aku harus menghibur Jaden!”
Tidak!
Jihan, kamu tidak seharusnya berpikir untuk menghibur orang yang jelas – jelas melukaimu.
Jelas-jelas tidak mengerti bagaimana perasaanmu. Kamu tidak perlu
bermanis-manis padanya, Jihan. Kamu benar-benar tidak perlu melakukan hal itu!
“Dastan,
tidak bisakah aku mendatanginya hanya untuk berkata bahwa aku selalu siap untuk
mendengar keluh kesahnya?”
Sekali
lagi, kamu sungguh tidak perlu, Jihan!
“Dastan!
Kenapa kamu diam saja? Aku jelas-jelas bertanya padamu…”
Jihan,
kamu tidak perlu merengek demi orang yang jelas-jelas tidak memahami
perasaanmu.
“Jihan,
kamu… tidak apa-apa?”
“Hm?
Kenapa aku harus apa-apa?”
“Jaden…
kamu tahu dia menangisi siapa. Lalu bagaimana dengan kamu sendiri?”
“Dastan,
menyayangi seseorang itu tidak berarti kamu harus menerima perasaan itu
kembali. Walau kamu tahu hal itu justru membuatmu sakit, tapi kamu akan lebih
sakit lagi melihat orang yang kamu sayangi tersakiti oleh orang lain.”
Aku tahu,
itulah yang sedang aku rasakan. Untuk itulah aku tidak ingin kamu sakit lagi,
Jihan.
“Aku…
sangat menyayangi Jaden. Karena itulah aku tidak bisa melihatnya bersedih
seperti sekarang. Apa yang harus kulakukan, Dastan?”
Tidak
ada, tidak ada! Tidak bisakah kamu hanya melihatku saja sekarang? Jika kamu
tidak merasakanku Jihan, akulah yang akan memintamu melakukannya. Kamu tidak
perlu hanya selamanya menyayangi yang tidak menyayangimu. Berhentilah menyakiti
hatimu sendiri!
“Jihan…”
“Hm?”
“Tidak
bisakah kita berhenti sekarang? Aku tidak suka melihatmu sedih hanya karena
Jade menangisi orang lain. Kamu tidak bisa selamanya mengasihani perasaanmu
sendiri!”
Jangan
menunduk Jihan, dengarkan permintaanku!
“Jika
kamu tidak mau melakukannya, maka aku yang akan memintamu. Berhentilah sekarang
Jihan! Aku memintamu untuk hanya melihatku sekarang! Mungkin sulit bagimu, tapi
berusahalah! Aku akan ikut berusaha meyakinkanmu, dan menunggu, hingga kau
datang…”
Jangan
air mata lagi. Aku mohon, Jihan… tapi tatapanmu! Ini… tatapan yang paling mampu
membuat aku terjatuh dalam tatapanmu. Aku, sungguh jatuh cinta padamu, Jihan.
Salam kenal je ye? visitme juga Rips Way
BalasHapus