Kamis, Mei 31, 2012

sukhoi SJ 100

Hi there!

Mungkin agak sedikit terlambat gue membahas topic hangat yang belakangan rame diberitakan di Idonesia. Apalagi kalo bukan berita duka jatuhnya pesawat sukhoi super jet 100 di gunung salak, Bogor, beberapa waktu lalu dan mengakibatkan seluruh penumpangnya meninggal dunia. Indonesia berduka lagi kala itu.

Jujur, saat menonton beritanya, gue agak sedikit ogah – ogahan. Sedangkan teman – teman serumah dan di kampus udah pada heboh dengan ekspresi sedih mereka. Saat itu gue cuma sanggup berpikir sejauh, “Ya Allah, keluarga yang ditinggalkan pasti sedih banget…”. Tanpa benar – benar merasakan kesedihan mendalam yang sebenarnya dirasakan oleh mereka. Tapi kemaren gue nonton sebuah program talkshow milik stasiun tv swasta yang icon-nya ikan terbang, acara tersebut mendatangkan istri seorang pilot dan anaknya. Gue ragu bapak pilot itu yang jadi pilot pesawat atau juga cuman sebagai penumpang doang.

Dari pembicaraan ibu-anak dan Uya, sebagai pembawa acara, gue lagi – lagi juga sanggup berpikir, “Kasian Ya Allah, pasti sedih banget…”. Tapi setelah gue ikutin bener – bener, ga ada tangisan sedikitpun yang keluar dari ibu maupun anak laki - lakinya tersebut. Mereka tegar sekali menghadapi kepergian suami, papa, orang tercinta mereka. Gue ngerasa justru ketegaran mereka yang menghidupkan kemanusiaan pada diri gue. Dari balik ketegaran mereka justru gue merasakan kesedihan teramat dalam yang mungkin, dan pasti mereka rasain.

Korban pesawat sukhoi mungkin emang ga pernah bisa hidup lagi. Tapi kepergian mereka justru menyisakan PR yang sangat berat bagi banyak pihak. Karena kita juga ga bisa nentuin pihak mana yang paling salah dan bertanggung jawab atas kecelakaan yang mereka alamin.

Sekarang kita mungkin cuma bisa berdo’a untuk mereka. Selamat jalan korban pesawat sukhoi super jet 100 J Indonesia pray for you!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mengatakan...